Beranda | Artikel
Syirik Adalah Dosa Yang Tidak Diampuni Allah
Kamis, 21 Maret 2019

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Syirik Adalah Dosa Yang Tidak Diampuni Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 5 Rajab 1440 H / 12 Maret 2019 M.

Download kajian sebelumnya: Tauhid Asma’ wa Sifat

Status Program Kajian Tentang Pelajaran Penting untuk Umat

Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap ahad & senin pukul 17.00 - 18.00 WIB.

Kajian Ilmiah Tentang Syirik Adalah Dosa Yang Tidak Diampuni Allah

Berkata Syaikh bin Baz Rahimahullah:

“Dan pembagian syirik ada tiga: syirik akbar (besar), syirik asghar (kecil) dan syirik khafi (tersembunyi). Syirik akbar akan membuat amalan seseorang terhapus dan akan mengekalkannya di neraka jika ia mati dalam keadaan terjatuh dalam syirik tersebut. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٨٨﴾

Jika mereka melakukan kesyirikan maka akan terhapus seluruh amalan-amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am[6]: 88)

Juga Allah berfirman:

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَن يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّـهِ شَاهِدِينَ عَلَىٰ أَنفُسِهِم بِالْكُفْرِ ۚ أُولَـٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ ﴿١٧﴾

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia amalannya, dan mereka kekal di dalam neraka.” (QS. At-Taubah[9]: 17)

Dan barangsiapa yang mati diatas kesyirikan yang besar, tidak akan diampuni dosanya dan diharamkan baginya surga. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّـهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa[4]: 48)

Juga Allah berfirman:

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّـهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّـهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿٧٢﴾

Sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah[5]: 72)

Dan diantara bentuk-bentuk kesyirikan yang besar adalah berdo’a kepada orang yang telah mati atau kepada berhala berhala atau beristighatsah (meminta tolong kepada mereka), bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan sejenisnya.

Kita telah mengetahui bahwasanya tauhid ini terbagi menjadi tiga bagian. Hal tersebut ditunjukkan oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Kita pun telah mengetahui bahwasanya setiap bagian dari bagian-bagian tauhid ada lawannya. Jika tauhid terbagi menjadi 3, maka syirik terbagi menjadi 3 bagian. Syirik dalam rububiyah, syirik dalam uluhiyah dan syirik dalam asma’ wa sifat.

Namun disini Syaikh bin Baz Rahimahullah menyebutkan pembagian yang lain untuk pembagian syirik menurut syirik kecil dan syirik tersembunyi sebagaimana yang akan kita jelaskan.

Kemudian apakah syirik khafi atau syirik tersembunyi adalah bagian tersendiri atau syirik tersembunyi adalah sifat dari dua syirik yang kita sebutkan, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Ini juga akan kita jelaskan kenapa disebut dengan syirik khafi atau syirik tersembunyi.

Syirik besar dan syirik kecil berbeda secara definisi juga secara hukum. Adapun syirik besar maka maknanya adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada sesuatu dari hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka barangsiapa yang menyamakan selain Allah dengan Allah pada suatu hak-hak Allah berarti dia telah menjadikannya sekutu dan tandingan untuk Allah.

Jadi syirik adalah menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah. Oleh karena itu Allah berkata tentang orang-orang kafir ketika mereka masuk ke dalam neraka pada hari kiamat, mereka berkata:

تَاللَّـهِ إِن كُنَّا لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٩٧﴾ إِذْ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٩٨﴾

demi Allah kami dahulu termasuk orang-orang yang sesat dengan kesesatan yang nyata karena kami menyamakan kalian dengan Rabb semesta alam.“(QS. Asy-Syu’ara[26]: 97)

Ini adalah kesyirikan. Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah. Allah berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّـهِ ۗ

Dan diantara manusia ada yang menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah mereka mencintai mereka sebagaimana mereka mencintai Allah” (QS. Al-Baqarah[2]: 165)

Jadi syirik adalah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dan menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah. Allah Ta’ala berfirman:

فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّـهِ أَندَادًا

Dan janganlah kalian jadikan sekutu-sekutu bagi Allah.” (QS. Al-Baqarah[2]: 22)

Yaitu tandingan-tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalian memalingkan ibadah kepada mereka juga memalingkan kepada mereka hak-hak yang hak-hak tersebut merupakan hak-hak Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Juga syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ ﴿١﴾

kemudian orang-orang kafir mereka menyamakan selain Allah dengan Allah.” (QS. Al-An’am[6]: 1)

Ini adalah syirik akbar yang mengeluarkan seseorang dari agamanya.

Yang wajib bagi setiap Muslim yaitu mereka takut terjatuh kepada kesyirikan. Dan ketakutan ini harus lebih besar daripada ketakutan dia terhadap segala perkara yang yang lain. Dan ketakutan dia kepada kesyirikan mengharuskan dia untuk berhati-hati dan waspada jangan sampai dia terjatuh kepada kesyirikan tersebut. Sebagaimana seorang yang takut dengan perkara-perkara yang dia takuti.

Maka dia mengambil sebab-sebab dan upaya-upaya agar terlindung dari hal tersebut. Bukankah kita melihat orang yang menjaga dirinya agar jangan sampai dia kegemukan atau terkena penyakit-penyakit tertentu ia berusaha untuk menjaga dirinya untuk tidak memakan makanan-makanan yang menyebabkan dia menjadi gemuk atau menjadi sakit.

Bukankah lebih pantas bagi kita semua untuk menjaga diri kita jangan sampai terjatuh kepada kesyirikan? Dan melakukan upaya-upaya yang sempurna agar dengan izin Allah kita semua terlindung dari kesyirikan-kesyirikan tersebut sebagaimana seorang yang berusaha menghindar dari makanan-makanan yang sebenarnya makanan tersebut makanan yang halal akan tetapi dia takut terjatuh kepada penyakit, maka dia pun menghindari makanan-makanan tersebut.

Seharusnya kita menghindar dari dosa-dosa dan menghindar dari kesyirikan lebih besar usaha kita untuk menjauhi hal-hal tersebut. Jangan sampai kita terjatuh kepada kesyirikan. Karena barangsiapa yang mengetahui kesyirikan dan mengetahui akibat buruk dari kesyirikan tersebut, maka tentu dia akan sangat takut dan berhati-hati dari terjatuh kepada kesyirikan.

Dan cukuplah untuk mengetahui bahaya kesyirikan kita membaca firman Allah Tabaraka wa Ta’ala dalam surat An-Nisa’, dalam 2 tempat disebutkan Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّـهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa`[4]: 48&116)

Dan ini bagi orang yang mati dan dia belum bertaubat dari kesyirikan. Karena barangsiapa yang mati dan belum bertobat dari kesyirikan, maka tidak ada harapan baginya untuk masuk ke dalam surga, tidak ada harapan baginya untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak ada baginya kecuali adzab yang kekal dan terus-menerus.

Adzab tersebut akan dimulai sejak ia meninggal dunia, sejak ketika ruhnya meninggalkan jasadnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ

“Barangsiapa yang mati dan ia berdo’a kepada selain Allah, maka ia akan masuk neraka.” (HR. Bukhari)

Yang dimaksud dalam hadits di atas, ia akan masuk neraka yaitu dimulai ketika ruh dia meninggalkan jasadnya ketika ia meninggal.

Oleh karena itu para ulama berkata, “sesungguhnya neraka itu sangat dekat dari orang Musyrik.” Karena tidak ada batas antara dia dan neraka kecuali apabila ruhnya meninggalkan jasadnya, maka ia segera masuk ke dalam neraka. Dan neraka pertama yang ia masuki yaitu kuburan ia sendiri. Karena kuburan orang Musyrik akan menjadi lubang dari lubang-lubang neraka. Sebagaimana firman Allah tentang keluarga Fir’aun:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا

Neraka akan ditampakkan kepada mereka diwaktu pagi dan di waktu sore.” (QS. Ghafir[40]: 46)

Simak pada menit ke-17:28

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Syirik Adalah Dosa Yang Tidak Diampuni Allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46866-syirik-adalah-dosa-yang-tidak-diampuni-allah/